Muhasabah Awal Tahun



https://safeku.com/xbufgm

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri  memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);  dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ”(QS. Al Hasyr: 18).

 Selain Allah, manusia tidak tahu yang tahu.  Hari terus berganti-ganti satuan umur yang kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.  Tak terasa kita sudah di awal tahun 2011 Masehi dan di awal tahun 1432 Hijriyah.  Jika tiba tiba, jatah hidup ini akan berakhir dan setiap manusia akan kembali ke negeri asal.  Masalahnya hanya tinnggal Masalah waktu saja.  Maka dari itu, luangkanlah waktu untuk merenungi masa hidup yang telah berlalu.

 Sudah menjadi bagian dari kodratnya, manusia memilki sifat mudah lupa, khilaf, kikir dan berkeluh kesah, dan sulit saat menghadapi godaan yang gencar dari segala penjuru.  Karena begitu rentan dan lemahnya kita sebagai manusia dari dewaaan setan yang menyesatkan dan kita dari ajaran Allah serta melalaikan kita dari berfikir-Nya, maka jelaskan pemahaman dan kesadaran untuk selalu murâqabah (bahas selalu diawasi oleh Allah) dan muhâsabah (introspeksi diri) adalah satu  kemestian.

 Introspeksi diri atau Muhâsabah adalah keharusan yang sangat penting dilakukan.  Ia adalah kunci kemuliaan dan kebersihan diri seorang muslim.  Banyak ayat Al-qur’an yang menyiratkan perintah muhâsabah ini, antara lain seperti dalam QS.  Ali Imran: 30

 "Pada hari kiamat masing-masing menerima setiap kebajikan yang telah ia lakukan dihadiahkan, demikian pula dengan kejahatan yang ia kerjakan. Ia ingin agar pertolongannya dijauhkan darinya. Dan membandingkanmu dengan siksa diri (siksa) -Nya. Dan Allah Maha Penyayang ingin  hamba-hamba-Nya “

 Muhâsabah adalah jalan orang-orang yang beriman.  Seorang mukmin yang bertakwa kepada Rabb-nya akan selalu memuhâsabahi sendiri.  Evalusi diri menjadi yang penting untuk tetap keseimbangan diri agar selalu berada di jalan yang benar.

 Al-Hasan berkata: "Sungguh Allah merahmati seorang hamba yang memperhatikan keinginannya dan melakukan muhâsabah terlebih dahulu. Jika pekerjaan itu karena Allah dia segera melaksanakannya, maka ketika melakukan itu bukan karena-Nya dia perginya membuka dia"

 Cara Mengevalusi dan Mengetahui Kekurangan Diri
 Sesungguhnya jika Allah meminta kehormatan bagi hamba, maka Allah akan memberikan kesempatan kepada hamba ini untuk mengetahui aib dan kekurangannya untuk diperbaiki di hari selanjutnya.  Dalam kitab Ihya ‘Ulum Ad-din, Imam Al-Ghazali mengutip empat cara yang bisa digunakan untuk mengetahui kekurangan diri sendiri:

 Pertama;  duduk di hadapan seorang syekh yang dapat melihat aib dan kekurangan diri, meminta pengarahan darinya untuk menunjukkan kekurangan yang ada pada saat meminta solusi bagaimana memperbaiki kekurangan tersebut.

 Kedua;  Minta kepada kawan yang jujur ​​dan baik dalam bahasa beragama untuk membantah dan meyakinkannya serta meminta kebangkrutan.  Dalam sebuah pepatahadirkan;  temanmu adalah orang yang mengatakan benar tentangmu, bukan orang yang selalu membenarkanmu.

 Ketiga;  memanfaatkah lidah para musuh.  Orang yang dihatinya ada kedengkian dan permusuhan akan selalu mencari-cari kekurangan orang yang dimusuhinya.  Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui celah-celah diri dan kemudian memperbaikinya.

 Keempat;  membicarakan pergaulan dan interaksi.  Seorang mukmin adalah cermin dari saudaranya.  Ia dapat mempertimbangkan tingkah laku orang-orang yang ada di sekitarnya untuk memulihkan dirinya.

 Bisa ditambah satu lagi yaitu dengan meluangkan waktu untuk menilai sendiri.  Tentang perjalanan yang panjang, apa saja yang sudah ditemuinya, apa yang sudah ia lakukan selama ini, bagaimana melakukannya dengan Allah, dengan melakukan sendiri, dengan masyarakat dan lingkungannya sekitarnya.  Apakah masih tetap harmonis ataukah ada kelalaian di sana di sini.

 Apa yang belum dilakukan tunaikan, apa saja tugas yang belum ia laksanakan.  Bagaimana menjelaskan dan melihat visi misi ke depan.  Apakah ini yang dilakukan saat ini untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik atau tidak.

 Proses muhasabah yang rutin seperti ini akan sangat membantu dalam menjadikan kehidupan lebih dinamis.  Hidup menjadi lebih terarah dan waktu demi waktu dilalui dengan kepuasan penuh dan kesadaran tinggi yang tinggi.  Di penghujung jalan sana ada akhir yang indah menanti semua yang terjadi selama ini.#

Terimakasih telah membaca.🙏

Comments

Popular posts from this blog

Doa Perlindungan dari Wabah

Mental Block

Berfikir Kritis

Melatih Pengambilan Keputusan Intuitif

Menggali potensi diri