SUDUT PANDANG ISLAM TENTANG UBAN

Uban terjadi karena pigmen rambutnya sudah tidak ada lagi. Padahal, pigmen inilah yang menentukan warna rambut. Pada orang Asia, pigmen rambutnya disebut dengan eomelanin. Karena pigmen eomelanin berwarna gelap atau hitam, rambut pun ikut berwarna gelap.

Terlepas tentang berbagai pandangan medis dan dunia kesehatan tentang penyebab terjadinya uban, maka islam mempunyai pandangan tersendiri tentang makna Keberadaan uban.

Menurut hadits, manusia yang pertama kali melihat uban di kepala adalah Nabi Ibrahim. Ketika itu, Nabi Ibrahim lantas bertanya kepada Allah, “Ya Rabbi, apakah ini?” Allah menjawab, “Ini adalah kemuliaan dan kelembutan wahai Ibrahim”.

Jd Jelaslah bhw islam memandang uban bukan aib yg harus ditutupi dg cat rambut dan bukan juga masalah/keburukan yang harus dicabut dr kulit kepala kita.

Islam memandang keberadaan uban sebagai teman yg dtg utk mengingatkan dan memperingatkan si pemilik uban ttg tentang hidup dunia yg fana dan tak lagi lama. Sehingga akan lbh mendorong kita utk lbh keras berusaha meningkatkan kualitas diri secara spiritual dlm rangka mempersiapkan bekal menuju kehidupan sesungguhnya, yaitu kehidupan abadi di akherat kelak.

Dasar Kesadaran dan upaya perbaikan diri inilah yg yang akan menjadikan seseorang yg beruban akan memiliki keutamaan tertentu dlm pandangan islam, sebagaimana diterangkan dlm bbr hadits rosullulloh, diantara sbg berikut:
“Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang memiliki sehelai uban, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.”
(HR. Abu Daud 4204
"Janganlah kalian mencabut uban karena uban itu cahaya seorang muslim. Tidaklah seorang muslim tumbuh ubannya karena (memikirkan) Islam malainkan Allah tulis untuknya (dengan sebab uban tersebut) satu kebaikan, mengangkatnya (dengan sebab uban tersebut) satu derajat, dan menghapus darinya (dengan sebab uban tersebut) satu kesalahan"
[HR.Ahmad, Abu Dawud No. 4202]

"Wallahu a’lam bis showab"