Sisi gelap diri kita

Setiap kepribadian seseorang orang mempunyai dua sisi dalam dirinya yakni sisi terang dan sisi gelap, sama seperti bulan yang juga punya dua sisi. Sisi gelap kepribadian ini oleh psikolog sering kali disebutnya dengan sebutan shadow (bayangan diri).

Shadow dari kepridlbadian kita ini berisi kumpulan insting, naluri, dan dorong-dorongan negatif dalam kehidupan kita, yang dalam kaca mata agama sering kali di sebut sebagai nafsu yang bersemayam di dalam diri kita.
Bagi banyak orang, perjuangan melawan sisi gelap ini merupakan suatu pertempuran yang paling utama dalam sebagian besar perjuangan kehidupan manusia.
Realita menunjukkan selalu terjadi pertempuran antara sisi gelap dan sisi terang dalam diri kita hingga memunculkan salah satu pemenang. Jk sisi terang yg menang maka dipandang dari sisi norma kemasyarakat kita adalah org baik, tp jk sisi gelap yg menang maka kita masuk klasifikasi orang yang jahat.

Islam memandang pertempuran sisi gelap dan terang ini sebagai peperangan melawan hawa nafsu, yang merupakan peperang yg paling besar dan paling utama yg harus di hadapi oleh setiap orang. Sebagaimana yg rosululloh sampaikan dlm sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Imam Al- Baihaqi,

"Kamu semua telah datang daripada tempat yang sebaik-baiknya. Kamu telah datang daripada jihad kecil menuju jihad yang lebih besar." Dikatakan: "Apa jihad lebih besar itu?" Rasulullah s.a.w menjawab: "Seseorang hamba mujahadah melawan hawa nafsunya".
Mujahadah adalah perjuangan sungguh-sungguh untuk melawan ego atau nafsu pribadi, dalam artian mengendalikan sisi gelap dari kepribadian kita.

Lalu bagai mana cara kita mengendalikan sisi gelap/ shadow/ hawa nafsu yg ada dlm diri kita....?

Pendekatan secara psikologis bisa dilakukan dengan tahapan sbb berikut,

Pertama
Karena sisi gelap kepribadian tiap org adalah berbeda beda maka, pertama-tama adalah menyadari pola (pattern) kecenderungan sisi gelap diri kita ini.

Kedua
adalah berusaha tidak melawan, akan tetapi merenungkan, menyadari dan menerima mengapa sisi-sisi gelap tersebut muncul di permukaan pribadi kita. Di balik sisi gelap tersebut umumnya ada kebutuhan dan keinginan yang mungkin belum terpenuhi, atau tepatnya unfinished business dalam kehidupan kita. Bisa jadi krn faktor trauma masa lalu, atau krn kurang terpenuhinya kebutuhan emosionalnya di masa yg lalu maupun sekarang.
Dengan menyadari dan menerima sisi gelap ini terlebih dahulu, barulah pada ujungnya kita bisa belajar mengendalikannya.

Ketiga
adalah mengarahkan energi sisi gelap tersebut sebagai pendorong untuk meraih kualitas hidup kita yg lebih baik.

Di satu sisi kita mengakui bahwa kita mempunyai kecenderungan negatif yang muncul dari sisi gelap tersebut, tetapi hal itulah yang sebenarnya bisa menjadikan hidup kita lebih kuat. Khususnya jika kita mampu mengendalikan dan mengarahkannya sebagai pendorong untuk mencapai tujuan yg positif.

Sedangkan pendekatan dari sudut pandang agama, iman Al Ghozali pernah menyampaikan bgmn agar nafsu/ sisi gelap kepribadian kita bisa di tekan dan dikendalikan melalui tiga hal,

1. Mencegah kesenangan nafsu. Dengan mengurangi makan atau dengan cara berpuasa. Karena nafsu ibarat hewan tunggangan (kuda) dimana keliarannya dapat ditekan dg mengurangi makanannya.

2. Membebani nafsu dengan ibadah yang berat. Ibarat seekor keledai, nafsu akan tunduk dan menurut apabila dikurangi makanannya dan ditambah beban muatannya.

3. Memohon pertolongan Allah Azza wa Jalla.#

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Doa Perlindungan dari Wabah

Mental Block

Berfikir Kritis

Melatih Pengambilan Keputusan Intuitif

Menggali potensi diri