MATA HATI/ BASHIROH
MATA HATI/ BASHIROH
Mata hati ibaratnya adalah cahaya hati yang bisa melihat hakikat segala sesuatu. Ia adalah perangkat yg Alloh anugerahkan kpd kita untuk melihat esensi dari segala sesuatu, Ia adalah pandangan yg tidak bisa tertipu dengan pandangan mata dhohir dan ia mampu melihat hakikat kebaikan atau keburukan dibaliknya. Mata hati ini dalam Al Quran di sebut sebagai "Bashiroh".
Bashiroh disebut juga dengan pandangan yang jauh. Ia memandang sesuatu yg tersirat dibalik yang tersurat.
Ketika seorang buta hati, maka hilanglah penglihatan dari dirinya, ia tak akan mampu lg melihat dan merasakan mana yang benar dan mana yang salah. Dan ketika seseorang buta hatinya, maka hilanglah bashiroh dari dirinya, karena banyak pula orang yang mampu melihat dengan mata tapi sebenarnya ia buta, sebagaimana yg Alloh sampaikan dlm Al Quran,
“Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj 46)
Jika di analogikan sebagai alat, maka Bashiroh layaknya sebuah Teleskop yang mampu melihat jauh kedepan. Ia mampu melihat cahaya bintang bintang yg berjarak jutaan tahun cahaya.
Untuk mengasah ketajaman Mata Hati diperlukan latihan yg terus menerus seperti halnya ketika kita merawat sebilah pedang yg harus senantiasa dibersihkan dari kotoran yg menempel dan karat yg mengauskanya.
Orang-orang yang rajin melakukan mujahadah, riyadhah, muraqabah, dan berbagai bentuk pendekatan diri lainnya kepada Allah SWT, maka dapat menyingkap tabir (hijab) yang menghalangi dirinya untuk melihat hikmah dari suatu kejadian dan mampu memandang sesuatu yang gaib yg tak mampu dilihat oleh mata fisik.#
Mata hati ibaratnya adalah cahaya hati yang bisa melihat hakikat segala sesuatu. Ia adalah perangkat yg Alloh anugerahkan kpd kita untuk melihat esensi dari segala sesuatu, Ia adalah pandangan yg tidak bisa tertipu dengan pandangan mata dhohir dan ia mampu melihat hakikat kebaikan atau keburukan dibaliknya. Mata hati ini dalam Al Quran di sebut sebagai "Bashiroh".
Bashiroh disebut juga dengan pandangan yang jauh. Ia memandang sesuatu yg tersirat dibalik yang tersurat.
Ketika seorang buta hati, maka hilanglah penglihatan dari dirinya, ia tak akan mampu lg melihat dan merasakan mana yang benar dan mana yang salah. Dan ketika seseorang buta hatinya, maka hilanglah bashiroh dari dirinya, karena banyak pula orang yang mampu melihat dengan mata tapi sebenarnya ia buta, sebagaimana yg Alloh sampaikan dlm Al Quran,
“Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj 46)
Jika di analogikan sebagai alat, maka Bashiroh layaknya sebuah Teleskop yang mampu melihat jauh kedepan. Ia mampu melihat cahaya bintang bintang yg berjarak jutaan tahun cahaya.
Untuk mengasah ketajaman Mata Hati diperlukan latihan yg terus menerus seperti halnya ketika kita merawat sebilah pedang yg harus senantiasa dibersihkan dari kotoran yg menempel dan karat yg mengauskanya.
Orang-orang yang rajin melakukan mujahadah, riyadhah, muraqabah, dan berbagai bentuk pendekatan diri lainnya kepada Allah SWT, maka dapat menyingkap tabir (hijab) yang menghalangi dirinya untuk melihat hikmah dari suatu kejadian dan mampu memandang sesuatu yang gaib yg tak mampu dilihat oleh mata fisik.#
Comments
Post a Comment