BELAJAR SABAR DARI AYAM DAN IKAN KOI (motivasi)

*“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan, ‘kami telah beriman,’padahal meraka belum diuji? Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, agar Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang berdusta.”* (Al-Ankabut : 2-3)
Kita adalah para pejalan yang lahir dan berpetualang di bumi yg liar, kadang kita mendaki bukit harapan dan kadang kita juga terperosok kedalam jurang.
Tak bisa dipungkiri bahwa tiap manusia memiliki giliran untuk menikmati kebahagiaan dan menghadapi kesedihan. Tentunya dengan porsi, jenis masalah, dan waktu yang berbeda.
Ketika kebahagiaan datang, setiap orang pasti tau cara menikmatinya. Namun, ketika kesedihan dan cobaan datang mendera, tak sedikit yang mencoba lari, meratap, menangis dan kehilangan keseimbangan emosi dan jati diri.

Jalan keluar terasa buntu, pandangan hidup nampak gelap, pikiran dan batin menjadi kacau serta langkah menjadi goyah tak menentu arah.
Sesungguhnya kacaunya pikiran, datangnya masalah dan penderitaan serta terasa tersumbatnya solusi dari suatu permasalahan adalah suatu bentuk ujian yg harus kita hadapi, Suatu bentuk ujian yg akan mengukur dan menakar sejauh mana kita mampu utk tetap bersikap sabar serta tetap bertindak benar.

Perlu difahami bahwa Kesabaran tidak hanya memiliki satu makna yakni semata-mata memiliki pengertian "nrimo"/ Kona'ah, ketidak mampuan dan identik dengan ketertindasan. Meskipun "kona'ah" adalah bagian awal sari bentuk kesabaran tetapi Sabar sesungguhnya memiliki makna yang aktif dan dinamis.
Implementasi dari sabar adalah dengan melawan hawa nafsu yang mendorong dirinya kearah keputusasaan dlm berusaha, dalam memecahkan dan dalam mencari solusi dari permasalahan hidup yg dialami.

Bagaimana seseorang bisa dikatakan sabar jk kerap kali lari dari permasalahan dg bersantai santai, nongkrong, bersenda gurau sepanjang hari dan membuang waktu begitu sj tanpa melakukan hal2 yang lbh positif.

Bukankah lucu saat ditengah canda dan gelak tawa tiba tiba kita merasa sepi, Kosong dan hampa...? Itu terjadi Karena sesungguhnya kita belum dapat bersabar melawan tantangan diri sendiri dan memenuhi panggilan Illahi.
Sabar juga memiliki makna untuk merubah sebuah kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi.
Sabar tidak tepat jika hanya diartikan dengan sebuah sifat pasif. Karena Sabar sebenarnya memiliki nilai nilai aktif baik secara batiniah maupun secara tindakan nyata.

 

images-4
Lihatlah para ayam yg tak pernah lelah dan putus asa mencari makan, dia mengais dan terus mengais.. Dia mematuk dan terus mematuk sampai tembolok di lehernya terisi makanan.

 

ikan-koi-5

Lihatlah para ikan Koi yang terus bergerak dan bergerak menyisir setiap sudut sudut kolam berulang ulang tanpa merasa bosan dan kelelahan.
Mari kita sama sama belajar dari para ayam dan ikan Koi utk tdk mudah putus asa, utk tdk membuang waktu sia sia, dan utk memenuhi panggilan jiwa sebagai makhluk yang berakal sesuai amanat Illahi.#

Comments

Popular posts from this blog

Doa Perlindungan dari Wabah

Mental Block

Berfikir Kritis

Melatih Pengambilan Keputusan Intuitif

Menggali potensi diri